Saturday, 28 September 2013

Ronda-Ronda di Pulau Sermata: Jalan-jalan ke desa Mahaleta dan Elo


Elo, 17 Februari 2013
Kecamatan Mdona Hyera merupakan sebuah kecamatan yang baru saja dimekarkan di Kab. Maluku Barat Daya. Kecamatan ini terdiri dari beberapa desa yang rata-rata jumlah penduduknya antara 200-600an jiwa. Desa Lelang tempatku bertugas sekaligus sebagai ibukota Kecamatan Mdona Hyera, kemudian desa Mahaleta, Romdara, Elo, Rumkisar, Batugaja, Regoha, Pupliora, Rotnama di Pulau Sermata serta Luang Barat dan Luang Timur yang terpisah di pulau tersendiri di Pulau Luang. Hampir semua desa di kecamatan ini berada di sepanjang pantai. Hal ini dikarenakan kontur geografis pulau yang pada bagian tengahnya merupakan daerah perbukitan yang curam dan tidak rata sehingga sukar untuk dijadikan sebagai tempat pemukiman.
        Sabtu siang, 16 Februari 2013, aku bersama M. Eko Tirto, temanku SM-3T yang sama-sama mendapat tugas di desa Lelang berencana mengadakan ronda-ronda ke desa Mahaleta dan Elo. Ronda-ronda itu istilah yang biasa dipakai orang Maluku berarti jalan-jalan atau berpelesir. Mahaleta dan Elo adalah desa yang terletak di bagian utara Pulau Sermata. Kami ronda-ronda ke dua desa tersebut bukan hanya untuk berpergian tanpa alasan. Sebenarnya tujuan kami adalah untuk mengantarkan pelampung kiriman dari panitia SM-3T di Jawa untuk diserahkan kepada seluruh peserta SM-3T yang ada di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) khususnya di kecamatan Mdona Hyera ini. Ada 3 buah pelampung yang merupakan jatah untuk ketiga teman kami yang ada di desa Elo masih kami titipkan di Mahaleta yang kebetulan ada juga 2 teman kami yang disana. Sedangkan pelampung-pelampung yang lain sudah diterima oleh semua peserta yang ada di desa-desa lain.
         Dari desa Lelang, aku dan Eko yang juga merupakan koordinator SM-3T se-kecamatan Mdona Hyera berangkat naik sepeda motor ke desa Mahaleta pada siang hari. Jalan yang kami lalui adalah sebuah jalan yang baru saja dibangun akhir tahun lalu dan masih dalam kondisi sirtu. Walaupun masih baru tetapi kondisi tanah yang labil karena merupakan perbukitan menyebabkan jalan ini mengalami sedikit longsor di beberapa bagian. Jalan ini pun sangat licin karena guyuran hujan sehingga kami harus sangat berhati-hati melaluinya. Di tengah perjalanan, dari atas bukit terlihat pemandangan laut utara desa Mahaleta yang indah mempesona.
            Tidak sampai setengah jam, kami telah tiba di tempat tinggal kedua teman kami, Nanda Okkyanti dan M. Junaidi di desa Mahaleta. Selain mengambil pelampung, kami juga mengajak kedua teman kami tersebut ikut ke desa Elo. Karena waktu yang semakin sore, terlihat jam di hapeku telah menunjukkan pukul 4 sore WIT, akhirnya kami berempat, aku, Eko, Nanda dan Mas Jun berangkat berjalan kaki bersama-sama menuju ke desa Elo yang berjarak sekitar 9 km dari Mahaleta. Meski dalam guyuran hujan gerimis, kami tetap berangkat karena khawatir akan kemalaman di jalan.
Jalan yang kami lalui menuju ke desa Elo sungguh mengasyikan. Jalan yang kami lewati berupa jalan setapak. Di tengah perjalanan, kami bertemu dengan seorang laki-laki bersama istri dan anaknya sedang menaiki kuda mereka untuk menuju ke kebun. Terlihat bekas kaki kuda yang tercetak diatas jalan yang sedikit berlumpur itu. Setelah melewati jalan setapak yang berupa rumput-rumput yang tinggi dan kebun-kebun jagung disampingnya, kami mendapati jalan di tepi pantai berpasir putih yang sangat panjang.


Disela-sela pantai yang dinamakan pantai Pasir Panjang tersebut ada batu-batu karang terjal karena hempasan ombak. Suatu perjalanan yang belum pernah aku alami selama hidup, berjalan kaki diatas pasir pantai berkilo-kilometer sambil melihat pemandangan ombak putih di laut biru yang luas dan perbukitan nan hijau disisi yang lain pula. Bahkan tampak pula seekor burung pemakan ikan berleher panjang sedang berjalan santai diatas pasir putih yang belum pernah aku lihat secara langsung sebelumnya. Sekitar pukul 7 malam akhirnya sampai juga kami di desa Elo dan bertemu dengan teman-teman SM-3T yang bertugas disana. That’s an amazing adventure..........  



3 comments:

  1. Asyikkkk......
    Berapa lama kaka di sermata ?

    ReplyDelete
  2. setahun...september tahun lalu sudah balik k jawa....

    ReplyDelete
  3. pengalaman hidup yang tak akan terlupakan

    ReplyDelete