Oirata Timur, 4 Agustus 2013
Angin
bertiup kencang di siang hari ketika aku mengetik tulisan ini di bawah pohon lemon (jeruk) yang rindang di Pulau Kisar. Kebetulan
saat ini aku sedang berlibur di pulau ini dan menginap di
kediaman Bapak Beny Kamanasa, Kepala SMAN 1 Mdona Hyera di desa Oirata Timur. Kisar
adalah pulau kecil yang terletak di kepulauan Maluku paling selatan dan
berbatasan laut dengan negara Timor Leste. Dari pulau ini, kita dapat melihat kota
Los Palos di Timor Leste dengan jelas karena jaraknya yang sangat dekat. Dengan
perahu motor yang ditempuh waktu tiga jam saja sudah sampai di Pulau Timor.
Pulau
Kisar berbentuk seperti mangkuk, pantainya berbukit karang dan di tengahnya ada
cekungan besar. Dari luar pulau ini terlihat tanpa penghuni karena tidak ada
pemukiman penduduk. Beribukota di Wonrelli, pulau ini merupakan wilayah kecamatan
P.P. Terselatan dan bagian dari kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). Tahun lalu
Wonrelli menjadi ibukota sementara Kabupaten Maluku Barat Daya sebelum pindah ke Tiakur di Pulau Moa. Kisar
merupakan pulau berpenduduk terpadat di MBD. Pulau ini memiliki fasilitas yang paling
lengkap dibanding dengan pulau-pulau lain di MBD. Disini sudah ada dermaga,
bandara, jalan aspal, pasar tradisional, bank, dan beberapa toko besar. Listrik
tenaga diesel dan solar cell untuk keseluruhan pulau sudah menyala hampir
seharian, hanya dua jam dimatikan tiap sore untuk mengganti mesin.
Pulau Kisar
terkenal dengan lemon manis (buah jeruk mirip sunkist yang rasanya sangatlah
manis). Hampir di semua tempat di pulau ini tumbuh pohon lemon yang pada
musimnya berbuah, dapat mencapai ratusan hingga ribuan buah di setiap pohonnya.
Setiap warga Kisar, khususnya di desa Oirata, memiliki kebun sendiri di samping
rumah mereka. Biasanya kebun-kebun itu ditanami jagung dan di sela-selanya ada
pohon lemonnya. Setiap tahun lemon-lemon itu berbuah dan siap dipanen ketika
memasuki bulan Agustus-September. Kota Kupang di Provinsi NTT menjadi daerah
pasaran utama penjualan lemon ini. Hampir setiap kapal yang masuk ke Kisar
menuju Kupang selalu dipenuhi ratusan karung lemon untuk dijual setiap musim
buah. Kupang adalah kota yang cuaca panas sehingga cocok untuk orang makan buah
lemon yang manis dan segar.
Di pulau Kisar
ini ada beberapa desa dan dusun. Hampir semua desa terletak di bagian tengah
pulau. Salah satunya adalah Desa Oirata Timur, tempatku tinggal selama libur
sekolah ini. Desa ini terletak di perbukitan bagian selatan dan berbatasan
dengan desa Oirata Barat. Dulu Oirata Timur dan Barat menjadi satu sebelum
akhirnya terpisah. Penduduk Oirata dikenal juga sebagai suku atau orang Oirata.
|
Tetua adat sedang memberi nasihat kepada pngantin |
Oirata adalah desa yang khas karena merupakan desa yang memiliki
budaya dan bahasa tersendiri dibandingkan dengan desa-desa lain di Kisar dan
MBD pada umumnya. Budaya dan adat suku / orang Oirata masih sangat kental
karena masih dijaga kelestariannya hingga sekarang. Salah satu contohnya adalah
adat penikahan. Beruntung ketika sampai disini, aku mendapatkan kesempatan
untuk melihat adat pernikahan setempat. Penduduk disini tidak sembarangan dalam
menikah. Kedua pasangan yang ingin menikah harus memenuhi persyaratan adat yang
telah diatur. Di Oirata, setiap warga tergabung dalam satu marga / fahm.
Gabungan dari beberapa marga disebut sebagai mata rumah dan beberapa mata rumah
disebut soa. Setiap marga dan mata rumah telah dibagi kedalam tiga strata /
tingkatan. Yaitu tingkat atas (marna), tengah dan bawah. Setiap orang yang akan
menikah telah ditentukan tingkat marganya masing-masing. Misalnya seseorang
yang merupakan bagian dari marga dan mata rumah tingkat marna seharusnya
menikah dengan warga lain yang marganya tingkat marna juga. Jika mereka
melanggar aturan tersebut, maka akan mendapat risiko yang harus diterima, yaitu
anak cucunya kelak tidak akan mendapat harta warisan dari orang tuanya.
|
Kambing-kambing yang digembalakan di pantai Kiasar |
Keindahan panorama pulau Kisar juga tidak kalah dengan keindahan
budayanya. Di pulau ini terdapat wisata pantai yang sangat indah. Pantai Kiasar
yang terletak di selatan pulau memiliki keindahan yang luar biasa. Bukit-bukit
teletubbies membentang di tepi pantai yang dikelilingi batu karang. Di tengah
bukit itu terdapat sebuah salib besar yang berdiri tegak. Selain pantai Kiasar,
terdapat juga tempat wisata lain seperti pantai Nama, pantai Jawalang dan juga
bukit doa yang terletak di desa Oirata. Dinamakan bukit doa karena biasanya
dipakai masyarakat setempat untuk berdoa dan beribadah. Orang maluku menyebut
pulau Kisar ini memiliki kemiripan dengan kota Jerusalem di Israel karena
keindahannya yang menakjubkan.
Wah ini luar biasa. Bisa mengenal Nusantara secara luas.
ReplyDeleteDitunggu kunjungannya ya.
Rumah Adat Wae Rebo http://goo.gl/dv2BwO
Iya...wae rebo di ruteng ya?bgmn akses ksananya?
DeleteOh.... indahnya Nusantara....
ReplyDeleteIya pak...masih bnyk pulau2 yg belum terekspos d negara qt ini...
DeleteIya pak...masih bnyk pulau2 yg belum terekspos d negara qt ini...
Delete