Showing posts with label hobby and travelling. Show all posts
Showing posts with label hobby and travelling. Show all posts

Wednesday, 22 February 2017

BERJUANG MENGHADAPI KOMPETISI ; PERTANDINGAN BOLA VOLI DAN BOLA KAKI DI DESA MAHALETA


                Lelang, 25 Maret 2013
Siswa sedang berlatih voli dalam kegiatan ekstrakurikuler bersama guru pendamping sebelum bertanding di kompetisi sesungguhnya
                Selasa, 19 Maret 2013, kami para siswa dan guru SMP-SMA Mdona Hyera mengikuti kompetisi pertandingan bola voli dan sepak bola yang orang Maluku menyebutnya bola kaki yang diadakan oleh angkatan muda/pemuda desa Mahaleta, sebuah kompetisi olahraga yang mungkin paling ramai di Pulau Sermata pada tahun ini. Kompetisi ini tidak hanya diikuti oleh para pelajar, tetapi juga untuk masyarakat umum. Pesertanya juga tidak hanya dari desa setempat, tetapi desa tetangga seperti desa Lelang tempat tugas kami juga ikut berpartisipasi dalam kompetisi tersebut. Seperti kebanyakan daerah-daerah lain di Indonesia, permainan bola voli dan bola kaki (sepak bola) juga sangat digemari oleh masyarakat di pulau Sermata. Di sekolah tempat kami mengajar, bola voli adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang kami adakan tiga kali dalam seminggu. Yang menjadi pembina ekstra voli ini adalah salah satu guru SM-3T yang mengajar di SMP Negeri 2 Mdona Hyera, M. Eko Tirto. Kebetulan dia adalah seorang guru mata pelajaran penjas yang juga dulu pernah menjadi atlet voli. Para siswa kami juga sangat antusias dan giat berlatih untuk menghadapi kompetisi tersebut.
Anak-anak berebut naik oto (truk) saat perayaan tahun baru 2013
                Pukul 14.00 sebelum berangkat ke desa Mahaleta, kami lebih dahulu berkumpul di rumah Bpk. Ateng, salah satu warga yang juga merupakan pengusaha setempat. Disana kami menunggu angkutan yang akan menuju ke desa Mahaleta. Angkutan yang akan kami tumpangi ini tidak seperti yang kita bayangkan di pulau Jawa yang moda transportasi antar daerah sangat baik lancar. Di desa Lelang ini hanya ada sebuah kendaraan berupa truk yang merupakan program PNPM yang telah dihibahkan untuk pihak desa.
Truk yang biasa disebut mobil atau oto oleh warga setempat ini juga baru datang ke desa ini sekitar bulan Desember tahun lalu dan hanya bisa digunakan di jalan baru yang menghubungkan desa Lelang dan desa Mahaleta, satu-satunya jalan yang bisa dilalui kendaraan di pulau Sermata ini. Selain sebuah oto, hanya ada beberapa sepeda motor dan sebuah sepeda motor  angkut (Tossa) yang ada di desa Lelang yang bisa diandalkan untuk perjalanan darat.
Setelah menunggu sekitar satu jam, akhirnya kendaraan yang dinanti pun tiba. Sangat di luar dugaan ternyata oto itu pun sudah penuh sesak dengan masyarakat desa Lelang yang juga ingin menyaksikan pertandingan itu.  Akhirnya karena tidak muat, penumpang dibagi menjadi dua gelombang keberangkatan. Para pemain bola voli dan bola kaki serta kami para guru sebagai pendamping berangkat lebih dulu karena akan segera bermain. Sedangkan warga masyarakat yang ingin menyaksikan dan mendukung kami berangkat kemudian.


Tim bola voli putra SMP-SMA Mdona Hyera dan guru pendamping SM-3T berfoto bersama sebelum berangkat ke desa Mahaleta untuk bertanding di kompetisi

                Setengah jam perjalanan kami sudah sampai di desa Mahaleta. Perjalanan yang memang sebentar tapi menyengsarakan bagi yang tidak biasa naik kendaraan ini. Naik truk bak terbuka penuh sesak dengan penumpang diatas jalan sirtu yang naik turun bukit serta licin dan bergelombang. Apalagi disisi kiri kanan jalan sempit itu merupakan jurang terjal yang membuat jantung terasa mau copot. Apabila sopir oto itu salah perhitungan sedikit saja maka akibatnya bisa fatal.
                Sekitar pukul 4 sore, kami sampai di Mahaleta. Suasana di lapangan yang terletak di tepi pantai itu sudah cukup ramai. Apalagi setelah kami dan masyarakat Lelang sampai di sana, pertama kalinya melihat warga yang begitu ramai bersorak sorai di pulau Sermata yang sepi tampak tak berpenghuni ini. Tapi kami agak sedikit kecewa karena jadwal main tim voli gabungan SMA-SMP Mdona Hyera yang sedianya melawan tim bola voli dari Mahaleta ternyata tidak jadi bermain hari itu sesuai dengan kabar yang kami terima. Ternyata pada hari itu yang bertanding adalah tim bola kaki. Jadwal pertama adalah pertandingan bola kaki yang mempertemukan antara tim dari Lelang melawan tim Mahaleta. Pertandingan yang seru ini dimenangkan oleh tim bola kaki Lelang dengan skor telak 10-3.
                Setelah pertandingan bola kaki tersebut usai, ternyata ada sebuah usulan pertandingan persahabatan bola voli yang meminta kami untuk bermain melawan tim voli Mahaleta. Usulan yang mempertandingkan antara tim voli putri SMAN 1 Mdona Hyera Lelang melawan tim putri Mahaleta itu akhirnya kami terima dengan senang hati dan menjadi obat kecewa karena jadwal voli putra yang tidak jadi bermain hari itu. Walaupun tanpa persiapan karena memang tidak ada pemberitahuan sebelumnya, tim voli kami bermain dengan semangat.

Melawan tim yang lebih senior dan berpengalaman, tim voli putri SMAN 1 Mdona Hyera yang memang tanpa persiapan ini ternyata mampu meladeni permainan sampai tiga set. Pada set pertama tim kami meraih kemenangan dengan mudah. Kemudian tim lawan merebut set kedua meski dengan selisih skor yang tipis. Tapi pada akhirnya karena kalah pengalaman dan jam bertanding yang kurang, kami memang harus menyerah pada set ketiga dengan skor tambahan. Ini adalah awal perjuangan kami dalam mengarungi pertandingan-pertandingan selanjutnya. Dengan mengikuti kompetisi ini, kami berharap siswa siswi kami mendapatkan pelajaran berharga sebagai bekal untuk terus maju dan berjuang untuk kompetisi yang lebih besar pada masa yang akan datang.

Tuesday, 10 November 2015

Donor Darah, siapa takut??

Aku ingin berbagi sedikit pengalaman terutama bagi kalian yang belum pernah donor darah. Bagi yang takut untuk donor darah, mungkin ceritaku ini bisa membuat kalian semakin takut,hehehe....

Sore itu, sepulang kerja sekitar dua minggu lalu, aku mendatangi kantor PMI kota Sidoarjo di Jalan Pahlawan untuk mendonorkan darah. Setiba disana, ternyata kantor udah tutup dan oleh petugas disarankan pergi ke depan Stadion GOR Delta karena disana ada mobil PMI khusus untuk donor darah. Sesampai disana aku langsung daftar dan cek kadar hemoglobin untuk memastikan kelayakan darah pendonor. Sempet was-was juga, soalnya seminggu sebelumnya aku sudah ditolak donor gara-gara kadar hemoglobin yang rendah dan disarankan banyak makan sayur (hmmm....lumayan kecewa juga sih soalnya baru sekali aku itu ditolak donor).
Alhamdulillah... setelah di tes, ternyata aku dinyatakan layak untuk donor. Setelah aku masuk ke ruangan mobil yang lumayan dingin, kok rasanya deg-degan juga. Memang sih, sudah hampir 6 bulan sejak aku terakhir donor. Padahal aku sebelumnya sudah 7 kali donor darah (2 kali hampir pingsan dan sekali pingsan beneran,hahaha...). Walaupun gitu, aku gak kapok buat donor lagi. Selain memang karena aku niatkan menolong sesama, donor darah itu bagiku sudah menjadi gaya hidup. Sebenarnya donor darah itu juga aku jadikan sebagai “terapi”. Soalnya aku agak sedikit shock kalau lihat darah.
Oke, let’s back to my story... Setelah masuk mobil aku diminta langsung berbaring dan menjulurkan tangan kiri oleh petugas. Bukannya tambah rileks, tapi rasanya kok tambah grogi dan nervous banget. Apalagi ngeliat si petugas ngeluarin suntik donor yang lumayan gede. Buat nenganin pikiran, aku pun berdoa, moga-moga lancar dan gak ada masalah. Tapi memang raut wajah gak bisa diboongi. Habis disuntik dan disedot darahku, si petugas tanya, “mas baik-baik aja kan, kok wajahnya pucat?”
Aku berusaha santai sambil senyum dan bilang, “ndak apa-apa kok mbak” (tapi badanku mulai terasa dingin dan gelisah, tangan kiriku pun terasa mati rasa).
Petugasnya tanya lagi, “pengen muntah ya mas?”
Aku jawab, “ndak kok mbak, cuma rasanya agak terasa dingin dan tangan kayak mati rasa”.
Petugasnya bilang, “oh ya sudah mas, kalau pusing atau mau muntah bilang aja.”
Setelah beberapa menit, aku ngerasa semakin lemas. Sepertinya petugasnya tau kalau aku semakin pucat, belum sampek ¾ kantong darahku (sekitar 250 ml) terisi, transfusi dihentikan sementara. Setelah agak baikan baru dilanjutkan lagi. Setelah kantong terisi penuh, selang transfusi dipotong dan jarum dicabut dari lenganku. Bukannya merasa baikan, tetapi apa yang aku rasain kepala malah semakin pusing, pandangan menjadi gelap dan badan terasa lemas sekali.
Petugas yang tau aku udah mulai teler, siap-siap menyediakan kantung plastik jika sewaktu-waktu aku muntah. Petugas lainnya membuatkan teh hangat, supaya aku tidak dehidrasi. Hampir 15 menit aku berbaring lemas tak berdaya, teh hangat sudah habis kuminum, tapi masih saja badan terasa berat.
Akhirnya setelah setengah jam berbaring, aku mulai kuat untuk menggerakkan badanku. Beberapa saat kemudian aku udah bisa duduk dan berdiri. Petugas donor menanyakan kepadaku, apa sebelumnya aku ada kegiatan berat. Ya emang gak salah juga sih, soalnya minggu sebelumnya aku nganter anak-anak sekolah outbound di kaki gunung. Beberapa hari sebelumnya juga olahraga bersepeda lumayan jauh. Selain itu juga kurang istirahat dan kurang makan makanan yang mengandung zat besi. Trus aku dapat saran, kalau mau donor, pastikan dulu bahwa kita tidak kecapekan. Karena hal tersebut akan menyebabkan risiko badan lemah pasca donor kayak yang aku alami. Badanku baru bener-bener pulih 3 hari setelah donor.
 Itu dia cerita fakta dari pengalaman donor darahku guys. Meskipun aku sering loyo habis donor, aku gak merasa kapok kok,hehehe.... Bagi kalian yang ingin donor darah, saranku cukup jaga kesehatan aja, makan makanan bergizi, istirahat yang cukup dan olahraga yang teratur. Semoga kalian yang belum pernah donor darah tergerak hatinya, karena selain itu merupakan hal yang mulia, kita juga tidak akan tahu bahwa suatu saat juga butuh pertolongan dari orang lain....
Tapi bagi kalian yang masih takut donor, kiranya cukup memberikan sedikit rezeki yang ada karena mumpung ini ada program Bulan Dana PMI, maka bantuan kalian dapat disalurkan lewat program ini. Program dana ini bukan hanya diperuntukkan bagi donor darah aja guys, tapi juga kegiatan kemanusiaan lain, seperti bantuan Dapur umum saat bencana, pelayanan kesehatan, ambulans. Selain itu, PMI juga memberikan pelayanan dukungan psikososial, pemulihan hubungan keluarga, pembinaan generasi muda dan relawan, pengolahan air bersih dan lain sebagainya. Kalian dapat berdonasi ke palang merah dengan no rekening sebagai berikut: Untuk bantuan dapat ditransfer melalui bank-bank sebagai berikut :
  • Bank BCA Kantor Cabang Utama Thamrin Nomo Rekening : 206-38-1794-5 atas nama PMI DKI JAKARTA Panitia Bulan Dana PMI Provinsi DKI Jakarta.
  • Bank MANDIRI Kantor Cabang Kramat Raya Nomor Rekening : 123-00-17091945 atas nama PMI DKI JAKARTA Panitia Bulan Dana PMI Provinsi DKI Jakarta.
  • Bank DKI Kantor Cabang Utama Juanda Nomor Rekening : 101-03-17094-7 atas nama PMI DKI JAKARTA Panitia Bulan Dana PMI Provinsi DKI Jakarta.

Semangat Donor Darah!!!!! Ayo peduli bantu sesama....

Wednesday, 30 September 2015

Mari, Lestarikan Gotong Royong sebagai trademark budaya Bojonegoro!


Perkembangan zaman yang semakin pesat, ditandai dengan kemajuan teknologi dan informasi yang memudahkan seseorang dalam melakukan aktivitasnya tanpa bantuan orang lain. Teknologi komunikasi yang semakin hari semakin canggih, dengan gadget dan alat elektronik sophisticated lainnya membuat manusia dapat berkomunikasi dengan berbagai cara. Saat ini komunikasi tanpa harus face to face (bertatap muka secara langsung) bukanlah hal mustahil untuk dilakukan. Media-media social networking seperti facebook, twitter, BBM, whatsapp dan lain sebagainya perlahan tapi pasti mulai mengubah gaya hidup manusia dalam berinteraksi.
Nyadran (Manganan) di desa Sumberarum, Bojonegoro
Bahkan kegiatan rapat atau musyawarah yang biasanya dilakukan dalam rangka menentukan pilihan atau kebijakan sekarang telah banyak tergantikan fungsinya dengan terbentuknya grup-grup lewat media sosial di facebook, BBM atau whatsapp. Salah satu hal yang paling terkena dampaknya saat ini adalah semangat gotong royong dalam masyarakat Indonesia.
Gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan bersama-sama secara sukarela untuk mendapatkan manfaat bersama. Sikap gotong royong lebih mengutamakan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan individu. Di kota kecil Bojonegoro, kegiatan gotong royong adalah hal lumrah yang dilakukan oleh masyarakat setempat untuk meringankan beban pekerjaan bersama-sama. Kegiatan kerja bakti lingkungan desa, perbaikan jalan, pembuatan gapura, pembangunan tempat ibadah, serta kegiatan-kegiatan lainnya.
Gotong royong warga dalam acara Sedekah Bumi di desa Wajik, Bojonegoro

Namun, perkembangan zaman yang semakin maju, dengan teknologi yang semakin canggih, membuat masyarakat terutama pemuda-pemuda usia produktif, baik yang bermukim di kota maupun di desa sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Hal ini membuat mereka mulai kehilangan rasa kepedulian sosial terhadap masyarakat dan lingkungannya. Mereka merasa cukup bahwa berinteraksi hanya menggunakan gadget. Sikap gotong royong yang dulunya menjadi ciri khas masyarakat di Bojonegoro, terutama para pemuda, sekarang mulai ditinggalkan. Mereka lebih senang mengerjakan pekerjaan mereka sendiri (do individually) dibandingkan bekerja bersama-sama (do together). Sikap individualistis ini berbanding lurus dengan hilangnya rasa kepedulian dan kebersamaan mereka dalam masyarakat. Padahal, jika kita cermati, tentu sebuah pekerjaan akan menjadi ringan jika dikerjakan bersama-sama. Ini persis dengan sebuah ungkapan, “sepotong lidi akan mudah patah dibandingan seratus potong lidi yang diikat”.
Saat sekarang ini sangat jarang kita melihat kegiatan-kegiatan yang dilakukan bersama-sama oleh suatu masyarakat dalam lingkungan. Event-event kegiatan hari besar nasional seperti HUT RI, Hari Pahlawan, ataupun hari-hari besar keagamaan yang biasanya dirayakan bersama-sama untuk mempersatukan masyarakat saat ini juga tidak terlalu banyak diminati. Bahkan adat masyarakat desa seperti mangangan, sedekah bumi, kirab desa, dan budaya lainnya sudah mulai ditinggalkan.
   Tokoh masyarakat yang biasanya aktif mengajak warganya untuk bergerak, sekarang ini merasa kesulitan membuat warganya bergotong royong. Bahkan sekedar berkumpul untuk bermusyawarah pun sangat sulit. Hanya segelintir masyarakat yang umumnya sadar akan manfaat gotong royong tergerak hatinya untuk ikut andil bagian. Padahal seandainya gotong royong ini kembali digalakkan, sikap kebersamaan untuk saling peduli, saling membantu, bertoleransi dan menghargai sesama warga masyarakat akan semakin terbina.
Gotong royong warga desa Ngadiluhur, Balen, dengan anggota koramil setempat
Sudah saatnya semangat gotong royong ini kembali digaungkan di tengah-tengah masyarakat, baik di desa maupun di kota. Bojonegoro merupakan daerah yang luas, dengan jumlah penduduk besar yang tersebar baik di perkotaan dan di pedesaan, semangat gotong royong akan menjadikan masyarakatnya semakin kokoh.
Oleh karena itu, melalui artikel ini, saya mengajak warga khususnya para pemuda Bojonegoro agar melestarikan semangat bergotong royong dalam lingkungan masyarakat. Jangan mudah tergerus dengan perkembangan zaman dan globalisasi. Salam Bojonegoro Matoh!

Rico Ady Sya’bana
Pemuda Bojonegoro
Guru Bahasa Inggris SMP Insan Cendekia Mandiri Sidoarjo

Monday, 8 June 2015

The Wonderful Island: Sermata Island

Sermata Beautiful Coast
            I will tell you about a wonderful place which I have ever stayed for a long time. This name is Sermata Island. Sermata is a remote island in southeast of Indonesia and it is located in Mollucas province. It is one of Babar archipelago and becomes one of Southwest Mollucas district, a new territory district which has just been established.

This island is not easy to reach because it is in the center of widest and deepest sea of Indonesia, Banda Sea. From Ambon or Kupang, you can only use ferry or smallboat to go to there. If you prefer to choose ferry, you must wait for long time because there is only one ferry which is operated in a month. It is a better choice if you rent a smallboat rather than ferry because it will not waste much ti
Walking on the Sermata off road
me. Even though the price is more expensive than the price of ferry ticket, sailing by smallboat will make you easier when you travel to another place.
Sermata is a tiny island, which only consist of no more than 10 villages. The number of inhabitants is about 500 to 800 people in each village. Almost of them are peasants and fishermen. They still use a very conventional equipment to work in field or sea. Corn is the main commodity of this agricultural field besides cassava, carrot, and other vegetables. Fan palm is also widely grown in this land. The landscape of Sermata Island is very attractive. The large green forest and hill surrounded by long white coast is a nice panorama of this island.
Wedding Culture in Batugaja Village 




Although the transportation are difficult to get, the wonderful of Sermata makes some visitors come to there.

Tuesday, 1 October 2013

Keindahan Pulau Kisar: The Jerussalem of Indonesia

Oirata Timur, 4 Agustus 2013


                Angin bertiup kencang di siang hari ketika aku mengetik tulisan ini di bawah pohon lemon  (jeruk) yang rindang di Pulau Kisar. Kebetulan saat ini aku sedang berlibur di pulau ini dan menginap di kediaman Bapak Beny Kamanasa, Kepala SMAN 1 Mdona Hyera di desa Oirata Timur. Kisar adalah pulau kecil yang terletak di kepulauan Maluku paling selatan dan berbatasan laut dengan negara Timor Leste. Dari pulau ini, kita dapat melihat kota Los Palos di Timor Leste dengan jelas karena jaraknya yang sangat dekat. Dengan perahu motor yang ditempuh waktu tiga jam saja sudah sampai di Pulau Timor.
                Pulau Kisar berbentuk seperti mangkuk, pantainya berbukit karang dan di tengahnya ada cekungan besar. Dari luar pulau ini terlihat tanpa penghuni karena tidak ada pemukiman penduduk. Beribukota di Wonrelli, pulau ini merupakan wilayah kecamatan P.P. Terselatan dan bagian dari kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). Tahun lalu Wonrelli menjadi ibukota sementara Kabupaten Maluku Barat Daya  sebelum pindah ke Tiakur di Pulau Moa. Kisar merupakan pulau berpenduduk terpadat di MBD. Pulau ini memiliki fasilitas yang paling lengkap dibanding dengan pulau-pulau lain di MBD. Disini sudah ada dermaga, bandara, jalan aspal, pasar tradisional, bank, dan beberapa toko besar. Listrik tenaga diesel dan solar cell untuk keseluruhan pulau sudah menyala hampir seharian, hanya dua jam dimatikan tiap sore untuk mengganti mesin.
                Pulau Kisar terkenal dengan lemon manis (buah jeruk mirip sunkist yang rasanya sangatlah manis). Hampir di semua tempat di pulau ini tumbuh pohon lemon yang pada musimnya berbuah, dapat mencapai ratusan hingga ribuan buah di setiap pohonnya. Setiap warga Kisar, khususnya di desa Oirata, memiliki kebun sendiri di samping rumah mereka. Biasanya kebun-kebun itu ditanami jagung dan di sela-selanya ada pohon lemonnya. Setiap tahun lemon-lemon itu berbuah dan siap dipanen ketika memasuki bulan Agustus-September. Kota Kupang di Provinsi NTT menjadi daerah pasaran utama penjualan lemon ini. Hampir setiap kapal yang masuk ke Kisar menuju Kupang selalu dipenuhi ratusan karung lemon untuk dijual setiap musim buah. Kupang adalah kota yang cuaca panas sehingga cocok untuk orang makan buah lemon yang manis dan segar.
Di pulau Kisar ini ada beberapa desa dan dusun. Hampir semua desa terletak di bagian tengah pulau. Salah satunya adalah Desa Oirata Timur, tempatku tinggal selama libur sekolah ini. Desa ini terletak di perbukitan bagian selatan dan berbatasan dengan desa Oirata Barat. Dulu Oirata Timur dan Barat menjadi satu sebelum akhirnya terpisah. Penduduk Oirata dikenal juga sebagai suku atau orang Oirata.
Tetua adat sedang memberi nasihat kepada pngantin


Oirata adalah desa yang khas karena merupakan desa yang memiliki budaya dan bahasa tersendiri dibandingkan dengan desa-desa lain di Kisar dan MBD pada umumnya. Budaya dan adat suku / orang Oirata masih sangat kental karena masih dijaga kelestariannya hingga sekarang. Salah satu contohnya adalah adat penikahan. Beruntung ketika sampai disini, aku mendapatkan kesempatan untuk melihat adat pernikahan setempat. Penduduk disini tidak sembarangan dalam menikah. Kedua pasangan yang ingin menikah harus memenuhi persyaratan adat yang telah diatur. Di Oirata, setiap warga tergabung dalam satu marga / fahm. Gabungan dari beberapa marga disebut sebagai mata rumah dan beberapa mata rumah disebut soa. Setiap marga dan mata rumah telah dibagi kedalam tiga strata / tingkatan. Yaitu tingkat atas (marna), tengah dan bawah. Setiap orang yang akan menikah telah ditentukan tingkat marganya masing-masing. Misalnya seseorang yang merupakan bagian dari marga dan mata rumah tingkat marna seharusnya menikah dengan warga lain yang marganya tingkat marna juga. Jika mereka melanggar aturan tersebut, maka akan mendapat risiko yang harus diterima, yaitu anak cucunya kelak tidak akan mendapat harta warisan dari orang tuanya.

Kambing-kambing yang digembalakan di pantai Kiasar
Keindahan panorama pulau Kisar juga tidak kalah dengan keindahan budayanya. Di pulau ini terdapat wisata pantai yang sangat indah. Pantai Kiasar yang terletak di selatan pulau memiliki keindahan yang luar biasa. Bukit-bukit teletubbies membentang di tepi pantai yang dikelilingi batu karang. Di tengah bukit itu terdapat sebuah salib besar yang berdiri tegak. Selain pantai Kiasar, terdapat juga tempat wisata lain seperti pantai Nama, pantai Jawalang dan juga bukit doa yang terletak di desa Oirata. Dinamakan bukit doa karena biasanya dipakai masyarakat setempat untuk berdoa dan beribadah. Orang maluku menyebut pulau Kisar ini memiliki kemiripan dengan kota Jerusalem di Israel karena keindahannya yang menakjubkan.

Wednesday, 1 December 2010

Indonesia vs Malaysia

Daftar Pemain & Pelatih
1 Markus Haris Maulana Kiper 14 Arif Suyono Gelandang
12 Ferry Rotinsulu Kiper 15 Firman Utina Gelandang
18 Kurnia Meiga Kiper 19 Ahmad Bustomi Gelandang
2 M. Nasuha Bek 22 Muhammad Ridwan Gelandang
3 Zulkifly Syukur Bek 9 Cristian Gonzales Striker
5 Maman Abdulrahman Bek 10 Oktovianus Maniani Striker
7 Benny Wahyudi Bek 11 Johan Juansyah Striker
16 M. Roby Bek 17 Irfan Bachdim Striker
23 Hamka Hamzah Bek 20 Bambang Pamungkas Striker
29 Yesaya Desnam Bek 21 Yongki Ari Wibowo Striker
6 Tony Sucipto Gelandang - Alfred Riedl Manajer/Pelatih
8 Eka Ramdani Gelandang

www.goal.com