Elo, 17 Februari 2013
Kecamatan
Mdona Hyera merupakan sebuah kecamatan yang baru saja dimekarkan di Kab. Maluku
Barat Daya. Kecamatan ini terdiri dari beberapa desa yang rata-rata jumlah
penduduknya antara 200-600an jiwa. Desa Lelang tempatku bertugas sekaligus
sebagai ibukota Kecamatan Mdona Hyera, kemudian desa Mahaleta, Romdara, Elo,
Rumkisar, Batugaja, Regoha, Pupliora, Rotnama di Pulau Sermata serta Luang
Barat dan Luang Timur yang terpisah di pulau tersendiri di Pulau Luang. Hampir
semua desa di kecamatan ini berada di sepanjang pantai. Hal ini dikarenakan kontur
geografis pulau yang pada bagian tengahnya merupakan daerah perbukitan yang
curam dan tidak rata sehingga sukar untuk dijadikan sebagai tempat pemukiman.
Sabtu
siang, 16 Februari 2013, aku bersama M. Eko Tirto, temanku SM-3T yang sama-sama
mendapat tugas di desa Lelang berencana mengadakan ronda-ronda ke desa Mahaleta
dan Elo. Ronda-ronda itu istilah yang biasa dipakai orang Maluku berarti
jalan-jalan atau berpelesir. Mahaleta dan Elo adalah desa yang terletak di
bagian utara Pulau Sermata. Kami ronda-ronda ke dua desa tersebut bukan hanya
untuk berpergian tanpa alasan. Sebenarnya tujuan kami adalah untuk mengantarkan
pelampung kiriman dari panitia SM-3T di Jawa untuk diserahkan kepada seluruh
peserta SM-3T yang ada di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) khususnya di
kecamatan Mdona Hyera ini. Ada 3 buah pelampung yang merupakan jatah untuk
ketiga teman kami yang ada di desa Elo masih kami titipkan di Mahaleta yang
kebetulan ada juga 2 teman kami yang disana. Sedangkan pelampung-pelampung yang
lain sudah diterima oleh semua peserta yang ada di desa-desa lain.
Dari desa Lelang, aku dan Eko
yang juga merupakan koordinator SM-3T se-kecamatan Mdona Hyera berangkat naik
sepeda motor ke desa Mahaleta pada siang hari. Jalan yang kami lalui adalah
sebuah jalan yang baru saja dibangun akhir tahun lalu dan masih dalam kondisi
sirtu. Walaupun masih baru tetapi kondisi tanah yang labil karena merupakan
perbukitan menyebabkan jalan ini mengalami sedikit longsor di beberapa bagian. Jalan
ini pun sangat licin karena guyuran hujan sehingga kami harus sangat
berhati-hati melaluinya. Di tengah perjalanan, dari atas bukit terlihat
pemandangan laut utara desa Mahaleta yang indah mempesona.
Disela-sela
pantai yang dinamakan pantai Pasir Panjang tersebut ada batu-batu karang terjal
karena hempasan ombak. Suatu perjalanan yang belum pernah aku alami
selama hidup, berjalan kaki diatas pasir pantai berkilo-kilometer sambil
melihat pemandangan ombak putih di laut biru yang luas dan perbukitan nan hijau
disisi yang lain pula. Bahkan tampak pula seekor burung pemakan ikan berleher
panjang sedang berjalan santai diatas pasir putih yang belum pernah aku lihat
secara langsung sebelumnya. Sekitar pukul 7 malam akhirnya sampai juga kami di
desa Elo dan bertemu dengan teman-teman SM-3T yang bertugas disana. That’s an amazing
adventure.......... 

