Wednesday, 1 December 2010

Indonesia vs Malaysia

Daftar Pemain & Pelatih
1 Markus Haris Maulana Kiper 14 Arif Suyono Gelandang
12 Ferry Rotinsulu Kiper 15 Firman Utina Gelandang
18 Kurnia Meiga Kiper 19 Ahmad Bustomi Gelandang
2 M. Nasuha Bek 22 Muhammad Ridwan Gelandang
3 Zulkifly Syukur Bek 9 Cristian Gonzales Striker
5 Maman Abdulrahman Bek 10 Oktovianus Maniani Striker
7 Benny Wahyudi Bek 11 Johan Juansyah Striker
16 M. Roby Bek 17 Irfan Bachdim Striker
23 Hamka Hamzah Bek 20 Bambang Pamungkas Striker
29 Yesaya Desnam Bek 21 Yongki Ari Wibowo Striker
6 Tony Sucipto Gelandang - Alfred Riedl Manajer/Pelatih
8 Eka Ramdani Gelandang

www.goal.com

Saturday, 27 November 2010

KOPASSUS, pasukan elite TNI AD penjaga kedaulatan negara

Sejarah kelahiran Komando Pasukan Khusus sebagai satuan tidak terlepas dari rangkaian bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia, pada bulan Juli 1950, timbul pemberontakan di Maluku oleh kelopok yang menamakan dirinya RMS (Republik Maluku Selatan). Pimpinan Angkatan Perang RI saat itu segera mengerahkan pasukan untuk menumpas gerombolan tersebut. Operasi ini dipimpin langsung oleh Panglima tentara teritorium III Kolonel A.E Kawilarang, sedangkan sebagai Komandan Operasinya ditunjuk Letkol Slamet Riyadi.
Operasi ini memang berhasil menumpas gerakan pemberontakan, namun dengan korban yang tidak sedikit dipihak TNI. Setelah dikaji ternyata dalam beberapa pertempuran, musuh dengan kekuatan yang  relatif lebih kecil sering kali mampu menggagalkan serangan TNI yang kekuatannya jauh lebih besar. Hal ini ternyata bukan hanya  disebabkan semangat anggota pasukan musuh yang lebih tinggi atau perlengkapan yang lebih lengkap, namun juga taktik dan pengalaman tempur yang baik didukung kemampuan tembak tepat dan gerakan perorangan.

Peristiwa inilah yang akhirnya mengilhami Letkol Slamet Riyadi untuk mempelopori pembentukan suatu satuan pemukul yang dapat digerakkan secara cepat dan tepat untuk menghadapi berbagai sasaran di medan yang bagaimanapun beratnya. Setelah gugurnya Letkol slamet Riyadi pada salah satu pertempuran A.E Kawilarang.

Melalui Instruksi Panglima Tentara dan Teritorial III No. 55/ Inst / PDS /52 tanggal 16 April 1952 terbentuklah KESATUAN KOMANDO TERITORIUM III yang merupakan cikal bakal “ Korps Baret Merah ”. Sebagai Komandan pertama dipercayakan kepada Mayor Mochamad Idjon Djanbi, mantan Kapten KNIL yang pernah bergabung dengan Korps Special Troopen dan pernah bertempur dalam perang dunia II.

 Dalam perjalanan selanjutnya satuan ini beberapa kali mengalami perubahan nama diantaranya Kesatuan Komando Angkatan Darat (RPKAD) pada tahun 1953, Resimen Pasukan  KOmando Angkatan Darat) pada tahun 1952, selanjutnya pada tahun 1955 berubah menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pada tahun 1966 satuan ini kembali berganti nama menjadi Pusat Pasukan Khusus TNI AD (PUSPASSUS TNI AD), berikutnya pada tahun 1971 nama satuan ini berganti menjadi Komando Pasukan Sandi Yudha (KOPASSANDHA). Pada Tahun 1985 satuan ini berganti nama menjadi Komando Pasukan Khusus (KOPASSUS) sampai sekarang.

Setelah beberapa kali mengalami perubahan dalam organisasi, sesuai Surat Panglima TNI Nomor : B/563-08/05/06/ SRU tanggal 23 Maret 2001, maka struktur organisasi Kopassus saat ini terdiri dari :

-    Makopassus, berkedudukan di Cijantung dengan sesanti Pataka  “ TRIBUANA CHANDRACA SATYA DHARMA”.
  
-    Grup-1/ Parako,   berkedudukan   di Serang dengan sesanti Dhuaja “ EKA WASTU BALADIKA ”.

-    Grup-2/ Parako, berkedudukan di Solo dengan sesanti Dhuaja “ DWI DHARMA BIRAWA YUDHA”.

-    Grup-3/Sandha, berkedudukan di Cijantung dengan sesanti Dhuaja “ CATUR  KOTTAMAN  WIRA  NARACA  BYUHA ”.

-    Pusdikpassus, berkedudukan di Batujajar dengan sesanti Sempana “ TRI YUDHA SAKTI ”.

-    Satuan-81/Gultor berkedudukan di Cijantung dengan sesanti Dhuaja “ SIAP SETIA BERANI “.

www.kopassus.mil.id

Demi Persibo, Siswa SD Tinggalkan Sekolah




Ada yang menarik sebelum pertandingan tunda antara Persibo Bojonegoro bersua dengan PS Mojokerto Putra, Selasa (2/3/2010) pagi.
Segerombolan siswa-siswa sekolah dasar (SD) yang berseragam kaos olah raga tampak hadir di stadion.

Bahkan, untuk bisa cukup nyaman menikmati pertandingan tim pujaannya, mereka nekat meloncat pagar pembatas antara tribun VIP dan VVIP yang memang tidak terlalu tinggi.

Pantauan beritajatim.com di lapangan, sejak kedatangan para siswa yang diantar oleh gurunya itu, anak-anak cukup antusias dan hafal dengan beberapa yel-yel yang dinyanyikan oleh supporter fanatik Persibo Bojonegoro, Boromania. Dengan ikut teriak-teriak para siswa nampaknya cukup menikmati pertandingan, walaupun terik matahari pagi cukup menyengat kulit dan membuat keringat bercucuran.

"Ayo Irfan.... Ayo Irfan.... Kamu bisa...," teriak salah seorang siswa berambut cepak saat sang Densus 88 membawa bola.

Mereka tak henti-henti ikut memberikan support bagi permainan Aris Tuansyah dkk selama 30 menit lanjutan pertandingan. "Sayang ya, kemarin kita tidak nonton, karena dilarang bapak," sahut seorang siswa lain.

Kedatangan mereka ke stadion Letjen H Soedirman Kota Bojonegoro sampai harus meninggalkan sekolah, terbayar lunas. Sebab, tim pujaan mereka berhasil memenangkan pertandingan dan menjungkalkan PSMP dengan skor meyakinkan, 2-0.

Selain para para siswa SD, tampak juga beberapa pegawai negeri sipil (PNS) yang ikut membolos demia menyaksikan laga Persibo di stadion. Mereka tetap memakai bawahan PNS, tetapi bagian atasnya menggunakan kaos oblong maupun dilapisi oleh jaket. Dengan santai mereka duduk-duduk dan ikut memberikan tepuk tangan panjang kepada M Irfan yang mencetak gol pada menit ke 83 babak kedua.

"Mbolos sebentar mas, nanti setelah pertandingan baru masuk kantor lagi," tegas salah seorang PNS tanpa sedikit pun rasa bersalah.

Menurutnya, pihaknya sangat sayang untuk meninggalkan pertandingan super penting yang dilakoni oleh Persibo Bojonegoro. Sebab, kalau memang Laskar Angling Dharma bisa langsung ke runner up.

Memang benar, pertandingan tunda yang digelar pagi hari setelah kemarin dihentikan karena lapangan tergenang cukup mengambil konsekwensi. Diantaranya, para penggemar bola harus meninggalkan pekerjaan, tidak bisa beraktivitas, maupun yang sekolah harus bolos. (dul/eda)


Selasa, 02 Maret 2010 11:05:38 WIB    Bojonegoro (beritajatim.com), Reporter : Abdul Qohar   

Indonesia adalah Negara Asia Pertama di Piala Dunia?


Diakui atau tidak, Indonesia adalah negara Asia pertama yang berlaga di ajang Piala Dunia, tepatnya Piala Dunia 1938 di Prancis.
Meski saat itu belum merdeka, Indonesia mengusung nama Nederlandsche Indiesche atau Netherland East Indies atau Hindia Belanda.
Panasnya keadaan di Eropa dan sulitnya transportasi ke Prancis secara tak langsung memberikan keuntungan. Jepang menolak hadir dan memberikan kesempatan bagi Hindia Belanda untuk tampil mewakili zona Asia di kualifikasi grup 12. Lalu Amerika Serikat yang jadi lawan berikutnya menyerah tanpa bertanding.
Jadilah anak-anak Melayu ini melenggang ke Prancis.
Pengiriman kesebelasan Hindia Belanda bukannya tanpa hambatan. NIVU (Nederlandsche Indische Voetbal Unie) atau organisasi sepak bola Belanda di Jakarta bersitegang dengan PSSI yang telah berdiri April 1930. PSSI yang diketuai Soeratin Sosrosoegondo, insinyur lulusan Jerman yang lama tinggal di Eropa, ingin pemain mereka yang dikirimkan.
Namun, akhirnya kesebelasan dikirimkan tanpa mengikutsertakan pemain PSSI dan menggunakan bendera NIVU yang diakui FIFA.
Ditangani pelatih Johannes Mastenbroek, pemain kesebelasan Hindia Belanda adalah mereka yang bekerja di perusahaan-perusahaan Belanda.
Tercatat nama Bing Mo Heng (kiper), Herman Zommers, Franz Meeng, Isaac Pattiwael, Frans Pede Hukom, Hans Taihattu, Pan Hong Tjien, Jack Sammuels, Suwarte Soedermandji, Anwar Sutan, dan kiri luar Nawir yang juga bertindak sebagai kapten.
Pada babak penyisihan, Hindia Belanda langsung menghadapi tim tangguh, Hungaria, yang kemudian meraih posisi runner-up.
Tak banyak informasi yang didapatkan mengenai pertandingan di Stadion Velodrome Municipale, Reims, 5 Juni 1938, tersebut. Pada pertandingan yang disaksikan 9.000 penonton itu, Hindia Belanda tak mampu berbuat banyak dan terpaksa pulang lebih cepat setelah digilas 6-0.
Meski belum menggunakan bendera Merah-Putih, inilah satu-satunya penampilan tim Melayu di Piala Dunia, hingga sekarang! (Koran Tempo, 11 Mei 2006)

Bojonegoro Tourism

FURNITURE & HANDICRAFT
Furniture & Handicraft Beside its food and tourism object, Bojonegoro also famous with its furniture and handicraft products. Bojonegro also known as one of teak wood producer in Java island, because Bojonegoro has big and wide teak forest. So, it is not surprise if this regency has many furniture and handicraft industry that made of teak wood.
Antique Furniture
One of furniture industry in Bojonegoro is Antique Furniture. This is the famous furniture industry in Bojonegoro that produces many kind of indoor and outdoor furniture. It made of high quality of Teak wood and made by professional craftsmen. It called antique furniture because it has unique and antique form with various design of furniture. You can try to visit Bojonegoro and get this original Teak wood furniture.
Handicraft
The other Bojonegoro products is handicraft. The center of this handicraft is located in Kasiman district, Bojonegoro. You can find many handicraft that made of teak wood, coconut tree, coconut shell, and the other material. Those handicraft products is made by professional craftsmen with various design and crafting, such as; wooden lamp, wall decoration, vas, miniature, etc. The visitors usually visit Bojonegoro and buy those handicrafts for souvenir.
Terracotta
Bojonegoro really rich of handicrafts. The unique one is terracotta handicraft that made from mud. The handicraft is formed in animals form and painted with unique design. Those terracotta products can be use as house decoration or as a gift for your friend or family. The unique form and design of this terracotta products has attract many visitors to buy it. So that, there are many buyers from many area of Indonesia are come to Bojonegoro just want to buy this product.


www.eastjava.com